ACARA PEMBINAAN BAGI PENGADILAN NEGERI BANDUNG DAN PENGADILAN NEGERI BEKASI


BANDUNG – HUMAS: 28 Mei 2022 – Kemarin, Pengadilan Tinggi Bandung menggelar kegiatan pembinaan untuk Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Negeri Bekasi secara daring melalui aplikasi Zoom pada tanggal 27 Mei 2022, Pukul 09.15 WIB. Acara ini dipimpin oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung beserta para hakim tinggi.

Pembinaan yang diselenggarakan kemarin membahas upaya untuk meningkatkan integritas, kredibilitas, dan profesionalitas bagi aparatur di lingkungan peradilan. Hal ini semata-mata dilakukan dalam upaya mengingatkan setiap personel di lingkungan peradilan untuk menghindari atau mencegah diri masing-masing dari perbuatan yang tidak diharapkan. Selain itu, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung juga menegaskan bahwa keadilan yang bersifat negatif pun harus ikut serta dicegah di wilayah peradilan karena tidak sesuai dengan visi dan misi serta tidak mencerminkan wajah peradilan yang sesungguhnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung mengingatkan akan budaya transparansi yang sudah melekat dengan badan peradilan. Menurut beliau, semua orang mulai dapat menilai dan merasakan sendiri kinerja yang dilakukan oleh lembaga peradilan, maka semua pihak harus dapat menjunjung tinggi transparansi tersebut. Tak hanya itu, budaya malu pun dirasa mulai mengalamai degradasi. Padahal menurut Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, budaya malu semata-mata diterapkan untuk dapat menangkal hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk meningkatkan kehati-hatian setiap individu dalam melaksanakan sesuatu. Hal itu beliau sampaikan berdasarkan informasi yang diterima dari Direktur Jenderal Badilum.

Kunci utama pencegahan tindakan tidak terpuji adalah introspeksi dan pengendalian diri. Maka, dari itu setiap aparatur peradilan diharapkan dapat saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan memperbaiki diri masing-masing dari waktu ke waktu agar dapat mewujudkan lingkungan peradilan yang berkarakter dan berintegritas. Hal ini diperlukan untuk dapat mewujudkan visi dan misi dari Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan. Para hakim tinggi pada kesempatan yang sama pun mengingatkan hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh kedua Pengadilan Negeri pada acara tersebut sebelum kegiatan pembinaan tersebut ditutup.