BANDUNG - HUMAS: 22 November 2021 -- Pada pembukaan acara Bimbingan Teknis (BIMTEK) E-COURT dan Eksekusi pada hari Senin tamggal 22 November 2021.Acara BIMTEK ini diselenggarakan mulai tanggal 22 – 24 November 2021 di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kata sambutan dan arahan Bapak KPT menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kita warga Pengadilan di Jawa Barat agar membiasakan diri untuk setiap ada Pertemuan melakukan “SALAM KEADILAN” dan pada saat mengucapkan SALAM KEADILAN, tangan kanan diletakkan di tengah dada kita. Tujuannya adalah untuk setiap kita merenung tentang peran sebagai penegak hukum, peran yang berkiprah di lembaga MA, kita bertekad untuk menegakkan hukum dan keadilan semaksimal mungkin.
2. Sekarang hidup dalam Revolusi Industri 4.0 menuju Revolusi Industri 5.0.
3. Sekarang, kita hidup di era VUCA, yakni dunia yang kita hadapi sekarang mengalami perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat sulit dikontrol dan kebenaran serta realitas me njadi sangat subjektif.
4. Ketua pengadilan, wakil ketua, panitera sebagai pimpinan pengadilan harus memahami secara benar mengenai volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas).
5. Sebagai pimpinan pengadilan, harus memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk menghadapi ketidakpastian dan memahami kondisi yang ada.
Dalam menghadapi ketidakpastian, teknologi merupakan alat yang utama untuk mengatasinya. Pada situasi yang kompleks, untuk menghadapinya diperlukan suatu kemampuan untuk mengambil koneksi. Sehingga koneksi di organisasi harus dapat dikembangkan. Pimpinan pengadilan pun harus menghindari protokol atau hierarki yang rumit, sehingga hambatan-hambatan dapat disingkirkan. Koneksi yang saling bersinergi adalah tujuan lain yang harus dapat pimpinan wujudkan.
Selanjutnya, peran sebagai pemimpin yang efektid di era VUCA ini adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai kemampuan untuk mendapatkan data-data, menerjemahkan data-data dimaksud dan menjadikannya sebagai informasi.
2. Mempunyai kemampuan komunikasi yang jelas dan pastikan sebagai pimpinan, maksud da pemikiran mudah dipahami dan dimengerti oleh bawahan atau pun orang lain yang berhubungan dengan lembaga.
3. Mempunyai sikap fleksibel dan kemampuan visioner.
4. Di era VUCA, harus mengembangkan satu kepemimpinan yang kolaboratif. Artinya untuk menghadapi situasi yang kompleks, harus mampu untuk memimpin diri sendiri, mengendalikan diri sendiri namun perlu bantuan orang lain. Pemimpin tidak dapat berdiri sendiri, harus dapat membuat kolaborasi yang baik di jajaran lembaga yang dipimpin.
5. Era milenial, pemimpin harus bisa memahami generasi milenial yang memiliki kemampuan internet minded, punya kemampuan untuk membuka jaringan dan mendapat data dari internet. Tipikal generasi ini adalah punya rasa percaya diri yang tinggi, harga diri yang tinggi serta memiliki kemampuan lebih terbuka dan bertoleransi terhadap perubahan yang ada.
6. Pemimpin harus punya kemampuan perencanaan, berpandangan visioner (memandang ke depan) mampun mengatasi hal-hal yang terjadi dan selalu waspada terhadap hal-hal yang terjadi di lembaga yang dipimpin, pengembangan loyalitas; memberi teladan yang baik, loyal terhadap lembaga, profesi dan atasan, fungsi pengawasan yang efektif dan fungsi mengambil keputusan yang cepat dan tepat serta terarah.
7. Pemimpin harus mampu memberikan motivasi, penuh perhatian, memberi semangat, membesarkan hati anak buah, mempengaruhi bawahan untuk rajin bekerja, dan menunjukkan prestasi yang baik untuk organisasi.
8. Pemimpin harus mampu membaca/memahami karakter anak buahnya.
9. Pemimpin harus punya tanggung jawab pribadi untuk menggapai tujuan organisasi.
10. Pemimpin harus punya sense of crisis dan sense of belonging. Arah organisasi yang dipimpin harus jelas dan memberikan pelayanan yang cepat, transparan, dan berkeadilan.
11. Pemimpin adalah agen perubahan (agent of change) sehingga harus kreatif, inovatif, energik, dan penuh dengan ide-ide yang brilian.
12. Pemimpin harus punya kemampuan untuk melakukan pengembangan diri, pandai dan bijaksana untuk menempatkan diri, kapan harus diam, kapan harus bicara, kapan harus berempati dan memberikan pemahaman.
13. Pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress, tekanan yang berat pasti terjadi dengan bobot yang berbeda antara satu satker dengan satker yang lain. Tapui, sebagai pemimpin harus dapat keluar dari situasi tekanan tersebut dan menghindari stress. Yang penting harus cerdas untuk mengatasi masalah yang ada.
14. Pemimpin harus punya ekspresi, menghargai, seseorang, empati pada situasi, fokus pada masalah, bukan pada pribadi.
15. Sukses pengadilan yang dipimpin adalah terletak dari kolaborasi antaran KPN, WKPN, Hakim, Panitera, Sekretaris dan seluruh jajarannya. Oleh karena itu, pemimpin dituntut untuk mampu menciptakan harmoni.
Di akhir arahannya, Ketua Pengadilan Tinggi Bandung menekankan bahwa sesuai motto kita “Organisasi Pengadilan yang Berkinerja Tinggi dan Berkelanjutan,” hal tersebut berbasis kepada kinerja manajemen peradilan yang unggul. Artinya kita semua harus memahami bahwa semua dituntut untuk mewujudkan team work yang baik dan terus-menerus konsisten dan berkelanjutan.
Selamat mengikuti BIMTEK tahun 2021. Jaga kesehatan dan tetap semangat demi lembaga yang kita cintai dan banggakan yaitu Mahkamah Agung RI.