APRESIASI DAN PENGANUGERAHAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) UNTUK 62 PENGADILAN DAN 13 TOKOH PELOPOR PERUBAHAN 2019
12Des
Jakata – Humas : Bertepatan dengan momentum Hari anti Korupsi tahun 2019, Kemenpan RB menyelenggarakan Acara Apresiasi dan Penganugeran Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2019 bertempat di Birawa Hall, Selasa, 10 Mei 2019 .
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa perbaikan birokrasi merupakan langkah awal untuk melakukan penataan sistem penyelenggarakan pemerintah yang baik, efektif, dan efisien sehingga dapat melayani masyarakat secara lebih cepat,tepat ,murah, tidak diskriminatif dan berkualitas.
Semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap birokrasi untuk transparan, akuntabel, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, menuntut perbaikan birokrasi untuk terus dilakukan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, Wakil Presiden RI menyampaikan bahwa sukses atau tidaknya agenda pembangunan akan sangat tergantung keberhasilan reformasi Birokrasi instansi pemerintah, utamanya unit pelayanan yang berdampak pada masyarakat dan dunia usaha.
Pada kesempatan tersebut, Wapres RI menyerahkan apresiasi kepada para pemimpin perubahan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Sementara itu, Menteri PANRB Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa Zona Integritas merupakan miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia. Pembangunan zona integritas ini bertujuan untuk membangun program reformasi birokrasi sehingga mampu mengembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
"Zona integritas dilakukan dengan membangun percontohan (role model) pada tingkat unit kerja pada instansi pemerintah sebagai unit menuju WBK/WBBM," jelasnya.
Dilihat dari sisi jumlah unit kerja pelayanan yang diusulkan, tahun ini terdapat kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 247 persen. Dari 910 unit kerja pelayanan di tahun 2018, meningkat menjadi 2.246 unit kerja yang diusulkan di tahun 2019, dari 2.246 unit kerja tersebut, sebanyak 473 unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBK dan 34 unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBBM.
Pada Lingkungan Mahkamah Agung RI, Sebanyak 62 Unit kerja (Pengadilan) menjadi penerima predikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2019 yang terdiri dari :
Lingkungan Peradilan Umum :
- Pengadilan Tinggi Banjarmasin
- Pengadilan Tinggi Bangka Belitung
- Pengadilan Tinggi Denpasar
- Pengadilan Tinggi Medan
- Pengadilan Tinggi Semarang
- Pengadilan Tinggi Tanjung Karang
- Pengadilan Tinggi Yogyakarta.
- Pengadilan Tinggi Ambon
- Pengadilan Negeri Bandung
- Pengadilan Negeri Bekasi
- Pengadilan Negeri Bogor
- Pengadilan Negeri Gianyar
- Pengadilan Negeri Gorontalo
- Pengadilan Negeri Indramayu
- Pengadilan Negeri Kediri
- Pengadilan Negeri Martapura
- Pengadilan Negeri Mojokerto
- Pengadilan Negeri Muara Enim
- Pengadilan Negeri Oelamasi
- Pengadilan Negeri Pangkal Pinang
- Pengadilan Negeri Pekanbaru
- Pengadilan Negeri Sampit
- Pengadilan Negeri Surabaya
- Pengadilan Negeri Surakarta
- Pengadilan Negeri Tangerang
- Pengadilan Negeri Wates
- Pengadilan Negeri Yogyakarta
Lingkungan Peradilan Agama :
- Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin
- Pengadilan Tinggi Agama Jakarta
- Pengadilan Tinggi Agama Palangkaraya
- Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
- Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta
- Mahkamah Syariáh Kualasimpang
- Pengadilan Agama Bandung
- Pengadilan Agama Banjarbaju
- Pengadilan Agama Banjarmasin
- Pengadilan Agama Batam
- Pengadilan Agama Bekasi
- Pengadilan Agama Blitar
- Pengadilan Agama Gorontalo
- Pengadilan Agama Indramayu
- Pengadilan Agama Jakarta Pusat
- Pengadilan Agama Jakarta Selatan
- Pengadilan Agama Jakarta Timur
- Pengadilan Agama Jambi
- Pengadilan Agama Kabupaten Kediri
- Pengadilan Agama Lamongan
- Pengadilan Agama Makassar
- Pengadilan Agama Martapura
- Pengadilan Agama Mojokerto
- Pengadilan Agama Pekanbaru
- Pengadilan Agama Semarang
- Pengadilan Agama Sumbawa Besar
- Pengadilan Agama Sungguminahasa
- Pengadilan Agama Tangerang
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
- Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
- Pengadilan Tata Usaha Negara Serang
Lingkungan Peradilan Militer
- Pengadilan Militer Tinggi I Medan
- Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya
- Pengadilan Militer Utama Jakarta
- Pengadilan Militer I - 06 Banjarmasin
- Pengadilan Militer III – 12 Surabaya
Selain memberi penghargaan kepada 62 Satuan Kerja (Pengadilan) di lingkungan Mahkamah Agung, Kemenpan RB juga menganugerahi 13 pimpinan Pengadilan sebagai Tokoh Pelopor Perubahan Tahun 2019 :
- Dr.H. Cicut Sutiarso, SH.,M.Hum
- Alm. Drs. H. Patte, SH., MH
- Dr. Drs. H. Murtadlo, SH.,MH
- Drs. H. Basuni.,SH.,MH
- Drs. H. Syaifuddin , SH.,M.Hum
- Sutiyono, SH.
- Muslim, SH.
- I Nyoman Wiguna, SH., MH
- Ninik Hendras Susilowati, SH.,MH
- Marliyus MS, SH.,MH
- Respatun Wisnu Wardoyo, SH
- I Ketut gede , SH.,MH
- Zaid Umar Bobsaid, SH.,MH.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial Dr.Sunarto, SH., MH, menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh MA saat ini adalah bagaimana untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia Peradilan.
MA ingin merubah paradigma untuk menjadi lebih proaktif menjemput apa yang menjadi kebutuhan dari masyarakat pencari keadilan. MA ingin menghadirkan “Tomorrow Is Today” dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Target Mahkamah Agung bukan hanya mendapatkan WBK atau WBBM tetapi terwujudnya visi Mahkamah Agung yaitu Badan Peradilan Indonesia yang Agung dan Pimpinan MA berkomitmen bahwa pimpinan di Badan Peradilan harus menjadi role model, apabila tidak bisa, maka dipersilahkan untuk mundur atau kita yang mundurkan, Ujarnya.
Selaras dengan pernyataan Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, Sekretaris Mahkamah Agung A.S. Pudjoharsoyo menyampaikan bahwa Peradilan di Indonesia sekarang sudah berubah, konsentrasi MA adalah pelayanan prima untuk masyarakat.
Target MA kedepan adalah semua Peradilan Tingkat Pertama harus ber-Zona Integritas, Dibandingkan tahun Lalu, MA mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan jumlah sebanyak 7 unit kerja, di tahun 2019 unit kerja yang menerima predikat ZI menuju WBK menjadi 62 Unit kerja.
"Apresiasi dan Penganugrahan ini menjadi penyemangat dan pendorong bagi MA untuk menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat," ucap Pudjoharsoyo di akhir Wawancara.(IP/PN)